Invasi Gerakan perang pemikiran Ghazwul Fikri’

1844
0
BERBAGI

Islam bukanlah agama yang paling benar di dunia! Adakah diantara Anda di ruangan ini yang tidak setuju dengan kalimat saya?” demikian pertanyaan Wido Supraha, dosen Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor saat mengawali kuliah ke-3 School of Islamic Education and Leadership (SHIELD) pada hari Selasa di bulan maret tahun 2018 satu tahun yang lalu, tepatnya di lantai 6 Gedung Telkomsel Smart Office, Jakarta.

Hampir semua peserta kuliah mengacungkan jarinya saat menjawab pertanyaan Wido. Sebagian melakukannya dengan yakin, sebagian lagi kurang yakin, berusah menebak-nebak kemana arah pertanyaan peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS)ini.

Tiga dari 120-an peserta kuliah yang hadir malam itu akhirnya mengangkat tangannya.
“Kenapa Anda mengangkat tangan, apa alasan Anda?”.

Salah satu siswa yang duduk di barisan paling depan menjawab.
“Islam bukan agama paling benar, tapi Islam adalah satu-satunya agama yang benar,” ujarnya. “Seratus untuk Anda!” ujar Wido mengapresiasi jawaban itu.
bapak wido supraha seorang Dosen sedang menguji cara berfikir kritis para mahasiswa, sejauh mana tindakan Ghazwul Fikri’ bekerja atau perang pemikiran hari ini di kembangkan.

Oleh karena itu pemikir jerman yang bernama Hannah Arendt berkata
“Tidak ada yang paling berbahaya dari pemikiran apa pun; justru berfikir itu sendirilah yang membuat jadi berbahaya”

Invasi pemikiran ghazwul fikri atau brain washing adalah istilah yang menunjuk kepada suatu program di rancang dan dilakasanakan dengan sistematis dan terstruktur dilakukan oleh para musuh2 Islam dengan pertimbangan-pertimbangan bahwa dibandingkan dengan melakukan peperangan militer/fisik, maka ghazwul fikri’ jauh lebih efektif, biaya murah dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk merubah pola fikir seseorang menjadi sekuler.

Sejarah ghazwul fikri atau brain washing, cuci otak bukan baru muncul hari ini, akan tetapi sudah ada semenjak nabi Adam alaihissalam,
makhluk yang pertama kali melakukannya
adalah Iblis la’natullah ketika berkata kepada Adam as :
“Sesungguhnya Allah melarang kalian memakan buah ini supaya kalian berdua tidak menjadi malaikat dan tidak dapat hidup abadi” (QS 7/20).

Dalam perkataannya ini Iblis tidak menyatakan bahwa Allah tidak melarang kalian karena itu akan bertentangan dengan informasi yang telah diterima oleh Adam as, tetapi Iblis mengemas dengan bahasa yang cantik menyimpangkan makna perintah Allah SWT sesuai dengan keinginannya, yaitu dengan menambahkan alasan pelarangan Allah yang dibuatnya sendiri dan ia tahu bahwa Adam as tidak punya pengetahuan tentang hal tersebut

Oleh karna itu kita tidak bisa menyetop secara totalitas gerakan Ghazwul fikri ini, akan tetapi yang bisa kita lakukan hari ini menahan laju gerak mereka dengan cara menyiapkan tenaga yang Ahli dan berkualitas untuk munculnya pemikir2 Islam yang baru.

Sahabat, Hidup ini tidaklah sesingkat lilin menyala bagiku,
Karena hidup itu adalah bagian dari cahaya kecil yang semakin menyala jika ada sesuatu yang membakarnya.
Oleh karena itu aku ingin generasi di masa depan kita nanti ada yang menjadi pembakar saat ini sehingga lilin kecil itu tetap akan menyala.

Rizal Abu Fathi
Bekasi 13 maret 19

———♡♡———–♡♡—

✒ Yuk ikut andil menyiapkan generasi ghazwul fikri dengan menjadi Orang tua asuh hanya 500rb-1jt untuk 50 mahasiswa/i yang sedang menempuh pendidikan Di mesir, sudan dan yaman madinah.
Cp | 0852 1861 6689 Rizal
Atau bisa kunjungi kami di
Sahabatyamima.id
IG : @sahabatyamima
FanPage : Sahabat Yamima
Youtube : Sahabat Yamima Channel

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY