Al Qur’an Sumber Hukum Pertama

1799
0
BERBAGI

Al-Qur’an adalah kalamulloh ta’ala. Lafadz dan makna al-Qur’an berasal dari Alloh. Kitab yang mulia ini adalah mu’jizat utama Rosululloh. Barangsiapa mengingkari al-Qur’an walau satu ayat maka ia telah keluar dari lingkaran islam. Jadi al-Qur’an merupakan sumber hukum pertama dan mendasar dalam islam dalam semua hal, hal ini disebabkan sebagai beikut:

1. al-Qur’an adalah petunjuk

Alloh ta’ala berfirman: “Alif Laam Miim. Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqoroh 1-3) Alloh ta’ala berfirman: “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Alloh, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Alloh menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Alloh mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. Al-Maidah: 16) Alloh ta’ala berfirman: “Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Nahl: 89)

Umar rodhiallohu anhu berkata: Dan inilah kitab (al-Qur’an) yang mana Alloh ta’ala telah memberi petunjuk Rosul kalian maka ambilah niscaya kalian akan diberi petunjuk karena sesungguhnya hanya dengannya Alloh memberi petunjuk Rosul-Nya. (HR. al-Bukhori No. 7269 dari anas bin malik rodhiallohu anhu)

2. Alloh ta’ala telah memerintahkan hamba-Nya untuk mengikuti al-Qur’an dan berpegang teguh terhadapnya.

Alloh ta’ala berfirman: “Dan Al Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS. Al-An’am: 155) dalam ayat lain Alloh ta’ala berfirman: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS. Alu imron: 103) Telah dikeluarkan oleh Saied bin Mansur, Ibnu abi syaibah, Ibnu jarir, ibnu al-mundzir dan as-Syuyuti mengatakan bahwa sanadnya shohih dari Ibnu mas’ud rodhiallohu anhu tentang firman Alloh “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah” ia berkata: Tali agama Alloh adalah al-Qur’an. Dan dalam ayat yang lain Alloh ta’ala berfirman: “Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Alloh memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.” (QS. Yunus: 109)

Dari Abu hurairoh dan dari Zaid bin Kholid berkata: kami pernah bersama Nabi sholallohu alaihi wassalam dan beliau bersabda: Saya benar-benar akan memutuskan perkara kalian berdua dengan kitabulloh. (HR. al-Bukhori No.7278)

Imam as-Syafii rohimahulloh berkata: Bagaimanapun keadaannya maka tidaklah ada sebuah perkataan melainkan harus dengan kitabulloh dan sunnah Rosul-Nya sholallohu alaihi wassalam dan adapun selain keduanya hanyalah pengikut terhadapnya. (Jima’il ilmi Hal.11 tahqiq: Ahmad syakir cetakan maktabah ibnu taimiah)

3. Al-Qur’an adalah hujjah bagi makhluk Alloh dan Dia telah berjanji menjaga kemurnian al-Qur’an.

Alloh ta’ala berfirman: “Maha Suci Alloh yang telah menurunkan al-furqon agar menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al-Furqon: 1) Dan dalam ayat yang lain Alloh berfirman: “Dan Al Qur’an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al Qur’an (kepadanya).” (QS. Al-An’am: 19) Dan dalam ayat yang lain Alloh berfirman: ”Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka.” (QS. An-nahl: 44) Dan dalam ayat lain Dia berfirman: “Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Nahl: 89)

Imam as-Syafii rohimahulloh berkata: ”Andai kata Alloh tidak menurunkan hujah-Nya kepada makhluk-makhluk-Nya kecuali surat ini (al-‘Asr) niscaya sudah cukup bagi mereka.” Maka perkataan ini menunjukkan bahwa al-Qur’an memang hujah. Beliau juga mengatakan dalam kitabnya ar-Risalah : “Karena Alloh jalla sa’nuhu sudah menurunkan hujjah terhadap makhluk-Nya dari dua sumber asas, yaitu: Kitab-Nya dan sunnah Nabi-Nya. (ar-Risalah Hal.221 Tahqiq ahmad syakir cetakan maktabah al-ilmiah bairut)

Imam Ibnu al-Qoyim rohimahuloh berkata: Sesungguhnya Alloh subhanahu wa ta’ala sudah menegakkan hujjah terhadap makhluk-Nya denagn kitab dan sunnah Rsoul-Nya. (as-Sowa’iq almursalah 2/734 tahqiq ali adakhilulloh cetakan pertama darul asimah)

Dan dalam ayat yang lain yang menerangkan janji Alloh menjaga kemurnian kitab ini ialah firman Alloh ta’ala: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr: 9) karena memang al-Qur’an adalah hujah bagi hamba-Nya samapi akhir zaman.

4. Adanya ancaman bagi orang yang berpaling dari apa yang Alloh turunkan dalam al-Qur’an dan adanya kesuksesan bagi orang yang berpegang teguh terhadap-Nya.

Alloh ta’ala berfirman: “Barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thoha 123-124) Dan telah dikeluarkan oleh Ibnu abi syaibah, at-Thobroni, Abu nu’aim dalam alhilyah dan Ibnu mardawaih dari Ibnu Abbas rodhiallohu anhu ia berkata: Rosululloh sholallohu alaihi wassalam telah bersabda: “Barang siapa yang mengikuti kitabulloh niscaya Alloh memberinya hidayah dari kesesatan di dunia dan menjaganya dari buruknya siksaan pada hari kiamat.” Dan juga beliau Ibnu Abbas rodhiallohu anhu berkata: Sesungguhnya Alloh telah menjamin bagi orang yang membaca al-Qur’an dan mengamalkan apa-apa yang terkandung di dalamnya tidak akan sesat di dunia dan tidak hidup sempit di akherat. (Dikeluarkan oleh ak-hakim dalam al-mustadrok 2/381 dan dishohihkan serta disepakati oleh imam Ad-Dzahabi)

Dalam shohih Muslim dari hadits jabir bahwa Nabi sholallohu alaihi wassalam bersabda dalam khutbah haji perpisahan : “Dan sungguh telah saya tinggalkan kalian dengan sesuatu yang mana jika kalian berpegang teguh terhadapnya niscaya tidak akan tersesat setelahnya yaitu kitabulloh ta’ala.”

Dan orang-orang kafir serta munafik mereka telah jelas-jelas tersesat karena mereka berpaling dari apa yang Alloh turunkan sebagaimana firman Alloh ta’ala: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Alloh,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. “(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?” (QS. Al-Bqoroh: 170)

Penulis: Abu mujahidah al-Ghifari

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY