Salah satu sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang juga banyak didzolimi oleh agama Syiah adalah Muawiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu. Semoga Allah subhanahu wata’ala melaknat orang-orang yang mencela para sahabat, sebagaimana sabda Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam,
مَنْ سَبَّ أَصْحَابِيْ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ
“Barangsiapa mencela sahabatku, maka ia mendapat laknat Allah.“[1]
Muawiyah bin Abi Sufyan (20 SH – 60 H) di Jamin Masuk Surga
Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan di dalam Sohihnya dari Kholid bin Ma’dan dan bahwasanya Umair bin Mas’ud telah menceritakan kepadanya bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Pasukan pertama daripada kalangan umatku yang berperang di laut, telah dipastikan bagi mereka (tempat di syurga).”
Fakta sejarah mencatat bahawa armada laut yang pertama bagi umat Islam dipimpin oleh Muawiyah radhiallahu’ anhu pada zaman pemerintahan Amirul Mukminin Usman ibn Affan radhiallahu ‘anhu.
Dari Khalid bin Ma’dan bahwa Umair bin Al-Aswad Al-‘Ansiy bercerita kepadanya bahwa dia menjumpai ‘Ubadah bin ash-Shamith ketika dia sedang singgah dalam perjalanan menuju Himsh. Saat itu dia sedang berada di rumahnya dan bersama dengan Ummu Haram. ‘Umair berkata: “Maka Ummu Haram bercerita kepada kami bahwa dia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pasukan dari ummatku yang pertama kali akan berperang dengan mengarungi lautan pasti akan diberi pahala dan surga.” Ummu Haram berkata; “Aku katakan: “Wahai Rasulullah, aku termasuk di antara mereka?” beliau berkata: “Ya, kamu termasuk dari mereka.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi: “Pasukan dari ummatku yang pertama kali akan memerangi kota Qaishar (Romawi) pasti mereka akan diampuni.” Aku katakan: “Aku termasuk di antara mereka, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Tidak”. (HR. Al-Bukhari).
Al-Hafidh Ibnu Hajar dalam “Al-Fath” (6/120) Mengatakan: “Al-Muhallab berkata: “Dalam hadits ini terdapat kelebihan bagi Mu’awiyah karena dia adalah orang pertama yang berperang di lautan, dan kelebihan bagi anaknya, Yazid, karena dia orang pertama yang menyerang kota Kaisar.”
Wallohu A’lam..