Sahabat YAMIMA, setiap aktivitas yang kita lakukan dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali tentu dalam rangka mengejar sesuatu. Walaupun jalur yang kita tempuh dan capaian yang sedang kita kejar berbeda-beda, tetapi pada hakikatnya yang kita tuju sebenarnya sama, yaitu kebahagiaan. Ya, kita rela mencurahkan waktu tenaga dan pikiran, mengumpulkan harta, mengejar karir dan jabatan adalah karena kita sedang mengejar kebahagiaan.
Tahukah Sahabat apa itu kebahagiaan?
Kebahagiaan adalah satu kondisi dimana seseorang terbebas dari dua hal. Ketika dua hal tersebut hilang dalam diri seseorang, maka orang tersebut akan tercurahkan hujan kebahagiaan. Dua hal tersebut adalah ke-KHAWATIR-an dan ke-SEDIH-an.
Dua dimensi waktu yang mempengaruhi kehidupan kita saat ini, yaitu masa depan dan masa lalu. Ketika seseorang memikirkan masa yang akan datang, ia merasa khawatir, takut, kcemas dan gundah karena ketidakpastian hari esok, maka kebahagiannya pun surut. Demikian juga ketika dia memikirkan hal-hal yang telah terjadi yang tidak mengenakan, ia pun merasa sedih, maka kebahagiannya pun pudar. Maka bahagialah mereka yang diangkat kekhawatiran dan kesedihannya. Siapakah mereka itu?
Allah ta’ala berfirman,
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Kami berfirman, ‘Turunlah kalian semuanya dari surga itu! kemudian jika datang petunjuk-Ku kepada kalian, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati’”. (QS. Al-Baqarah [2]: 38)
Sahabat inilah rumusan kehidupan yang Allah ta’ala pesankan kepada manusia pertama ketika diturunkan ke dunia. Yaitu siapa yang beriman kepada Allah ta’ala, beramal sholeh, mengikuti petunjukNya, mentaati aturan dan tidak melanggarNya, maka Allah ta’ala tegaskan bahwa dicabut atasnya kekhawatiran dan kesedihan, dan baginya kebahagiaan.
Tidak peduli bagaimanapun keadaanmu sekarang, tak peduli miskin atau kaya, tak peduli kau berkedudukan ataupun tidak, selama kau mengikuti rumusan tersebut maka kebahagiaan akan tercurah kepadamu. Sebaliknya tak berguna harta yang melimpah atau kedudukan yang tinggi atau paras yang rupawan selama kau berpaling dari aturanNya maka kebahagiaan kan menjauh darimu. Jika menjauh dariNya, maka Si Kaya pun kan merana, Si Miskin pun semakin menderita. Inilah sunnatullah yang tidak akan berubah sepanjang masa.
Sahabat, mendekatlah kepada-Nya..!