Empat Perkara Yang Menjadi Bekal Bagi Seorang Mukmin

Ilmu adalah syarat sah ucapan dan perbuatan. Ucapan dan perbuatan tidak akan dinilai kecuali dengan ilmu. Oleh sebab itu, ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan. Karena ilmu yang akan men-sahkan niat, dan niat adalah yang men-sahkan amal. (Umdatu al-Qori, Syarh Shahih Bukhari, al-Hafidz al-Aini, jilid 2, halaman. 476).

2910
0
BERBAGI

Sahabat Yamima yang budiman dimanapun anda berada, perlu untuk diketahui bersama bahwasanya sebagai seorang muslim yang telah dikenai kewajiban untuk beribadah kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala wajib mempelajari 4 perkara dimana satu dengan yang lainnya saling mengisi hingga perlu kita sinergikan dengan tertib, meliputi :

[1]. Ilmu, yaitu mengenal Alloh, mengenal Nabi-Nya, dan mengenal agama Islam dengan dalil-dalilnya.
[2]. Beramal berdasarkan ilmu yang telah kita pelajari pelajari.
[3]. Mendakwahkan ilmu tersebut dan mengajak orang untuk mengamalkannya.
[4]. Bersabar terhadap gangguan dalam menuntut ilmu, beramal dan berdakwah.

Menjadi penguat atas empat hal tersebut dalilnya adalah firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala :

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3

“Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal kebajikan, saling nasihat-menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati untuk bersabar.” (QS. Al-Ashr : 1-3)

Sebuah surat yang padat dan syarat faedah hingga Imam Syafi’i¹ rahimahullohu Ta’ala mengatakan ; “Sekiranya Alloh tidak menurunkan hujjah kepada hamba-hamba-Nya kecuali surat ini, niscaya surat ini sudah cukup bagi mereka².

Dalam kitabnya yang berjudul Ushul Tsalastah (Mengenal Alloh, Mengenal Rosul dan Mengenal Agama Islam) Muhammad bin Sulaiman At Tamimi yang lebih akrab disapa dengan panggilan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menuliskan, “Kalau engkau ditanya, sebutkanlah tiga landasan yang wajib diketahui oleh orang? Jawablah ; ‘Mengenal Alloh, Agama (Islam) dan Nabi-Nya yaitu Muhammad SHolallohu’alaihi wa Sallam”.

Sejurus dalam buku yang sama dijelaskannya bahwa Imam Bukhori³ rahimahullohu Ta’ala (dalam kitab Shahihnya, pent) membuat bab tersendiri dengan judul, “Wajib Berilmu Sebelum Berucap dan Berbuat”. Dan Ilmu dijadikan pondasi awal lantaran dengan ilmu seorang akan mengetahui siapa penciptanya, untuk apa diciptakan, hingga bagaimana mencintai-Nya.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang dengannya Imam Bukhori menjadikannya dalil akan pentingnya ilmu ;

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

“Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah selain Alloh dan mintalah ampun atas dosamu.” (QS. Muhammad : 19)

Kenapa Harus Berilmu ?

Sesungguhnya yang dimaksud ilmu adalah dalil, baik dari al Qur’an maupun hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam Majmu’ Fatawa, Syamilah, jilid 6, halaman. 388 Syaikhul Islam, Ahmad bin Abdul Halim al-Harrani mengatakan:

العِلمَ مَا قَامَ عَلَيْهِ الدَّلِيلُ وَالنَّافِعُ مِنْهُ مَا جَاءَ بِهِ الرَّسُولُ

“Ilmu adalah kesimpulan yang ada dalilnya, sedangkan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dibawa oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam”.

Ilmu adalah syarat sah ucapan dan perbuatan. Ucapan dan perbuatan tidak akan dinilai kecuali dengan ilmu. Oleh sebab itu, ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan. Karena ilmu yang akan men-sahkan niat, dan niat adalah yang men-sahkan amal. (Umdatu al-Qori, Syarh Shahih Bukhari, al-Hafidz al-Aini, jilid 2, halaman. 476).

Sahabat Yamima yang budiman, Ilmu yang bermanfaat memiliki buah yang sangat besar. Dan buah yang paling menonjol adalah pelakunya akan takut kepada Alloh.

*****

Disusun Oleh : Abu Muhammad Bilal – Magelang, 11 Syawal 1438 H.

Refrensi : Ushul Tsalastah, Media Hidayah | Hadits Arba’in An-Nawawiyah, Media Insani | www.tafsir.web.id | Muslim.or.id | Rumaysho.com

Footnote :

[1] Nama lengkap beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Idris Ibnul Abbas bin Utsman bin Syafi’i Al Hasyimi Al Qurosyi. Beliau lahir di Ghaza tahun 150 H dan wafat di Mesir tahun 204 H.

[2] Maksudnya adalah surat ini sudah cukup untuk mendorong orang agar komitmen dalam Islam, yaitu dengan beriman, beramal shalih, berdakwah dan bersabar dalam melakukan itu semua. (Lihat Syarah Tsalatsatul Ushul karya Syaikh Al Utsaimin halaman 24).

[3] Nama lengkap beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah Al Bukhari. Beliau dilahirkan di kota Bukhara pada tahun 194 H dan wafat di kota Khartank pada tahun 256 H.

_____

Untuk informasi lebih lanjut Seputar Program, Kegiatan dan Donasi Sahabat Yamima silakan hubungi Contact Person kami : 021-8243-8660 atau 0852-1861-6689 (Rizal)

ANDA juga dapat berinteraksi aktif bersama kami melalui :

FB : Facebook.com/AmanahInsanMadani
Youtube : youtube.com/SahabatYamima
Twitter : @sahabatyamima
Instagram : sahabatyamima
Email : sahabatyamima@gmail.com
Web : sahabatyamima.id

—–-

Jazakumullahu khairan katsira.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY