Allah Mengharapkan Pinjaman?

952
0
BERBAGI

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, ia menceritakan, ketika turun ayat;

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak, dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al Baqarah: 245)

Ketika turun ayat tersebut, Abu Dahdah al-Anshari bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah Allah Azza wa Jalla mengharapkan pinjaman dari kita?”

“Ya, wahai Abu Dahdah.” Jawab Rasulullah.

Kemudian Abu Dahdah berujar, “Ulurkan tanganmu kepadaku, wahai Rasulullah.”

Kemudian Rasulullah, mengulurkan tangannya dan Abu Dahdah berkata, “Sesungguhnya aku meminjamkan kepada Rabb-ku Azza wa Jalla kebunku.”

Ibnu Mas’ud menceritakan, di dalam kebun tersebut terdapat 600 pohon kurma dan di sana tinggal pula ibu Abu Dahdah dan keluarganya.

Ibnu Mas’ud melanjutkan, kemudian Abu Dahdah datang memanggilnya, “Hai Ummu Dahdah.” “Labbaik.” Jawabnya. Dia berkata, “Keluarlah, karena aku telah meminjamkannya kepada Rabb-ku.”

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih.

(Tafsir Ibnu Katsir, hal. 498)

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY