Hanzhalah bin Abi Amir keluar menemui Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallamdan masuk dalam barisan pasukan perang Uhud. Setelah orang-orang musyrik tahu bahwa kuda Abu Sufyan bin Harb (ketika itu masih kafir) tersungkur ke tanah, Hanzhalah berteriak dan hendak membunuh Abu Sufyan.
Akan tetapi al-Aswad bin Sya’ub menghadangnya dan menyerangnya dengan sebuah tombak hingga mengenainya. Ia meneruskan langkahnya dengan tombak yang menancap di badannya dan ia terluka parah. Kembali ia diserang untuk kedua kalinya hingga terbunuh dan selamatlah Abu Sufyan.
Setelah itu Rasulullah Shallallahu alihi wa Sallam bersabda,
إنّي رَأَيْت الْمَلَائِكَةَ تُغَسّلُ حَنْظَلَةَ بْنَ أَبِي عَامِر بَيْنَ السّمَاءِ وَالْأَرْضِ بِمَاءِ الْمُزْنِ فِي صِحَافِ الْفِضّةِ
“Sungguh aku melihat para malaikat memandikan Hanzhalah di antara langit dan bumi dengan air dalam sebuah bejana perak.”
Abu Usaid as-Sa’idi berkata, “Kami menemuinya dan ternyata kepalanya meneteskan air. Ketika melihat hal itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memberi tahukan kepada istrinya. Ia mengatakan bahwa suaminya berangkat dalam keadaan junub.”
(Imta’ul Asma’, Karya Imam Al Muqrizi 1/150)
