Suatu ketika Umar bin Khaththab mengambil 400 Dinar, lalu meletakkannya ke dalam sebuah kantong. Ia lalu berkata kepada pembantunya, “Bawa ini ke Abu Ubaidah bin Jarrah, tapi tunggu sebentar di rumahnya, lihatlah apa yang akan ia lakukan dengan uang itu!”
Si pembantu pun segera melaksanakannya.
Ia menyampaikan, “Amirul Mukminin berpesan supaya Anda gunakan harta ini untuk memenuhi kebutuhan Anda!”
Abu Ubaidah berkata, “Semoga Allah menyambung dan merahmati beliau.”
Ternyata Abu Ubaidah juga langsung memerintahkan pembantunya, “Berikan 7 dinar ini ke fulan, 5 dinar ini ke fulan,…” dan seterusnya hingga uang itu habis.
Pembantu Umar segera balik dan memberitahukan apa yang diperbuat oleh Abu Ubaidah.
Ternyata Umar juga telah mempersiapkan yang semisal supaya dikirimkan kepada Muadz bin Jabal. Ia berkata kepada si pembantu, “Bawalah ini ke Muadz bin Jabal, tapi tunggu sebentar di rumahnya, lihatlah apa yang akan ia lakukan dengan uang itu!”
Si pembantu pun segera melaksanakannya.
Ia menyampaikan, “Amirul Mukminin berpesan supaya Anda gunakan harta ini untuk memenuhi kebutuhan Anda!”
Muadz seraya berkata, “Semoga Allah merahmati dan menyambung beliau.”
Ternyata Muadz juga langsung memerintahkan pembantunya, “Pergilah ke rumah fulan dengan uang ini, ke rumah fulan dengan ini,…” dan seterusnya. Tiba-tiba isterinya datang seraya berkata, “Demi Allah, kita juga miskin, sisakan untuk kita!” Yang tersisa dari kantong itu hanya dua dinar, lalu ia berikan ke isterinya.
Pembantu Umar segera balik dan memberitahukan apa yang diperbuat oleh Muadz. Umar sangat gembira dengan kabar itu seraya berkata, “Sesungguhnya sebagian mereka menjadi saudara bagi yang lainnya.”
Subhanallah… seolah tiada dunia di hati mereka.
Sahabat, ketika berhasrat untuk mengejar akhirat, dunia tak memiliki ruang di hati.
Iman bagaikan kita naik pesawat, semakin tinggi kita terbang dunia semakin terlihat kecil.
Kita memohon kepada Allah semoga mampu meneladani mereka.
Redaksi Sahabat Yamima