Imam al-Barbahari adalah seorang tokoh ulama dari kalangan madzhab Hanbali. Beliau memiliki murid sangat banyak, hingga ketika di dalam majelis ia bersin, suara tasymith (Yarhamukallah) terdengar hinga istana Khalifah. Khalifah bertanya, “Suara gemuruh apa itu?” Lalu diberitahukan kepadanya bahwa itu adalah tasymith murid-murid Imam al-Barbahari di majelisnya.
Dulu para pendengki dari kalangan ahli bid’ah menghasut Khalifah untuk memenjarakan Imam al-Barbahari, hingga di kota Baghdad diserukan, “Dua orang murid al-Barbahari tidak boleh saling berkumpul.” Akhirnya beliau bersembunyi dari kejaran Khalifah.
Ia bersembunyi di pinggiran kota Baghdad di rumah saudara perempuannya, dan ia wafat pada tahun 328 Hijriyah di tengah persembunyiannya. Saudara perempuannya berkata kepada pembantu, “Apabila kamu mengurusi jenazah al-Barbahari, maka tutuplah pintunya!” Maka si pembantu melaksanakan perintah tersebut.
Setelah mengkafani jenazah Imam al-Barbahari, pembantu itu menshalatinya seorang diri di dalam rumah. Kemudian saudara perempuannya mengintip dari celah-celah rumah, dan melihat rumahnya dipenuhi oleh orang-orang berbaju putih yang juga sedang menshalatinya. Si majikan bertanya kepada pembantu itu, “Bukankah telah kuperintahkan untuk menutup pintu?”
Maka si pembantu bersumpah bahwa ia telah menutup rapat-rapat pintunya. Ia juga tidak melihat seorang pun yang masuk ke dalam rumah.
(Siyar A’lam An Nubala, (15/90))