Keutamaan Air Zam-Zam

920
0
BERBAGI

 

 

Di antara ikhtiar para Ulama’ untuk memperoleh kemuliaan ilmu, ditunjukkan oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani. Beliau takjub dengan kehebatan Imam pakar hadits, yaitu Imam adz-Dzahabi.

Beliau meminum air zam-zam dan berdoa kepada Allah agar mempunyai kemampuan kecerdasan dan hafalan sebagaimana al-Hafidz adz-Dzahabi. Lalu dia-pun mencapainya hingga bahkan melampauinya. (Muqaddimah Siyar A’lam an Nubala’. hal 53)

Imam adz-Dzahabi memiliki kemampuan dalam Jarh Wa Ta’dil, tarikh, dan memiliki hafalan mencapai seratus ribu hadits. Dan itu semua dengan ijin Allah mampu dicapai oleh Imam Ibnu Hajar. Masya Allah

Kemudian disusul seorang Ulama setelah beliau sekaligus murid Ibnu Hajar yaitu Imam as-Suyuthi, dia juga mempunyai ikhtiyar yang tidak jauh beda. Ia begitu takjub dengan kemampuan yang dicapai oleh gurunya.

Dia meminum air zam-zam dan berimpian agar mencapai kapabilitas ilmu seperti al-Hafidz Ibnu Hajar. Maka, dia-pun memperoleh apa yang dicita-citakannya. (Jalaluddin As Suyuthi Hayatuhu, Ashruhu wa Atsaruhu, I/149)

Kisah ini mengingatkan kita dengan sebuah hadits;

مَاءُ زَمْزَمَ ، لِمَا شُرِبَ لَهُ.

Air zam-zam itu sesuai dengan niat (peminumnya).” (HR. Ibnu Majah, no. 3063, Ahmad, no. 14892, Baihaqi dalam Sunan al-Kubra, no. 9940, dll. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’, no. 5502)

 

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY