Berbagi Kebahagiaan : Jeruk Manis & Non Muslim

1471
0
BERBAGI

Oleh | Rizal Abu Fathi

2 hari yang lalu saya menulis Artikel bantu beli Jeruk pa Prastono yang hampir busuk, masya allah semua di buat gembira dan dan bahagia semeringah
Dari penjual jeruk sampai tetangga yang non Muslim, bagaimana bisa.?
Ya..
Berikut rangkaian Bahagia itu..

🛤 15 peti jeruk pukul 15 sore habis bis, ludes yang bahagia.! pa Prastono dan keluarganya

🛤 Biaya daftar ulang anaknya pa Prastono terkover sekaligus ada yg bantu biaya bulanan sampai lulus
Yang bahagia.! pa Prastono dan keluarga

🛤 Jeruk ini kami bagi cuma2 ke psantren Di ciawi 4 peti -+ 250kg
Yang bahagia.!
Anak2 penghapal Alqur’an

🛤 2 peti jeruk -+130kg kami bagi lingkungan tetangga2 RT sekitar termasuk tetangga yg non Muslim
Yang bahagia.!
Kami dan Tetangga,
Dampaknya
Da’wah lebih di terima di lingkungan.
Dan yang paling bahagia orang yang telah ikut membeli jeruk ini, karna sesungguhnya mereka pembeli kelas tinggi

Barang Dagangan yang Mahal Hanya untuk Pedagang dan Pembeli Kelas Tinggi.
Hadiahnya Surga,
hanya pantas ‘diperdagangkan’ dan ‘dibeli’ oleh para pedagang dan pembeli ‘kelas tinggi’,
Siapa mereka..?
mereka yang siap dlm membantu saudaranya dalam kesusahan.
Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati Surga yang paling Tinggi derajatnya,

فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ

“Di dalam Surga yang sangat tinggi.” (QS. al-Ghaasyiah: 10)

Sahabat..
Pembelajaran kehidupan itu ibarat kita duduk di bangku kuliah dan kita sedang kuliah salah jurusan.!

Dont worry too much. Jurusan itu bukan membuat kita terpaku seumur hidup untuk merenung, masih banyak kemungkinan bahwa kita akan bekerja di bidang yang (seolah-olah ) tidak ada hubungannya.

Jadi paradigmanya bukanlah
“saya akan menjadi insinyur kimia yang baik”, tetapi paradigma sekarang adalah,
”Saya akan belajar bagaimana menggunakan kasus-kasus di jurusan teknik kimia sebagai simulasi untuk memecahkan permasalahan dan persoalan orang lain!”

They have to Build the emotional and social intelligence

Sampaikan bahwa selain kuliah,
Kita juga harus belajar tentang leadership dan teamwork.
Intinya bagaimana mengendalikan emosi sendiri dan bagaimana kita memahami orang lain.
Hal ini bisa dipupuk dengan seringkali berintraksi dan berbagi dengan orang-orang lain yang akan melatih social skills kita.
Suatu saat nanti kita akan mengerti dan memahami bahwa kemampuan kita dalam teamworking dan leaderahip ternyata akan sama pentingnya dengan kemampuan akademis kita yang salah jurusan.!

Salam hangat Berbagi
Bekasi 05 juli 2018

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY