Film HOLLYWOOD berjudul 300

917
0
BERBAGI

Oleh | Redaktur sahabat yamima
Edit | Rizal abu Fathi

Film ini merupakan film yang diangkat dari novel 300.
Film yang dirilis oleh Warner Bros Pictures tanggal 9 Maret 2007 ini dibintangi oleh Gerard Butler, Lena Headey, David Wenham, dan Dominic West.
Namun 300 dalam tulisan ini adalah kisah 300 komando pasukan khusus Muslimin dalam menaklukkan benteng terkuat Persia di Tustar (perbatasan Iraq-Iran hari ini) pada detik-detik akhir lenyapnya imperium Persia, nenek moyang penganut agama Syiah.
Pasca Perang Qadisiyah yang menentukan dan menghancurkan Persia, Hurmuzan jendral Persia melarikan diri ke timur, Tustar, Iran saat ini, satu-satunya benteng tersisa dan terkuat yang dimiliki Persia.

Khalifah Umar bin Khathab ra menyurati jendral Muslimin, Saad bin Abi Waqqash ra untuk menghentikan konflik dengan Persia dan membuat perjanjian damai.

Namun Persia tetaplah Persia, setelah dahulu kaisarnya merobek surat Nabi, dan setelah Nabi wafat, Persia mencoba mengganggu wilayah Muslimin di perbatasan terlebih dahulu, akhirnya, perjanjian damai pun diingkari Hurmuzan dengan melakukan konsolidasi pasukan perang Persia lagi.

Mendengar persiapan perang Persia, Umar memerintahkan pasukan di wilayah Kufah (Iraq), Basrah (Kuwait), Madain (Baghdad) dan sekitarnya untuk bergabung menuju Tustar, ratusan kilometer ke arah timur.

Pasukan gabungan yang bertemu di depan benteng perkasa Tustar ini berjumlah lebih 10.000 pasukan perang dari kavaleri dan infantri. Umar menunjuk sahabat Nabi, Abu Musa al Asy’ari sebagai panglima perang, bersama komandan Nu’man bin Muqarrin-Ammar bin Yassir dan meminta seorang ksatria diikutsertakan, namanya Majza’ah.

Nampaknya intelijen Umar selalu update menyampaikan setiap peristiwa lengkap dengan naman-nama yang menonjol.

Hurmuzan memilih bertahan di benteng yang kuat secara strategi, pagar yang tinggi dan tebal, dikelilingi parit lebar dan dalam, penuh jebakan dan sangat sulit untuk di tembus.

Begitu terus hingga sepuluh bulan lebih lamanya tidak ada perkembangan. 
Khalifah Umar marah mengetahui lambannya progress penaklukkan benteng Tustar.

Suatu hari, masih dalam proses pengepungan, tiba-tiba sebuah panah melesat dari dalam benteng ke arah pasukan Muslimin. 
Terdapat pesan tertulis sebuah penawaran bantuan dari orang dalam Persia untuk membantu Muslimin memasuki benteng dengan syarat ia diberikan suaka politik. Abu Musa setuju, panah dilemparkan kembali, kemudian orang itu turun diam-diam menemui Muslimin dan menceritakan alasannya,”karena anggota keluargaku dibunuh oleh Hurmuzan.”

Ia meminta seorang pasukan Muslimin menemaninya menyusuri jalan rahasia melalui jalur air khusus yang tembus ke dalam benteng. Majza’ah terpilih untuk misi infiltrasi khusus ini. (Menurut riwayat lain intel khusus ini yakni Asyraf bin Auf).

Berangkatlah Majza’ah bersama orang dalam Persia ini menyusuri kelokan parit kecil yang cukup jauh dan sukar. Kadang lebar kadang sempit, licin dan terdapat beberapa jebakan. Setelah cukup lama, mereka keluar di lubang air tengah benteng Tustar.

Dengan mengendap-endap mereka berkeliling mengenali situasi benteng hingga gerbang dan posisi Hurmuzan pun terlihat. 
Ingin sekali Majza’ah melepaskan panahnya yang pasti menewaskan Hurmuzan, namun pesan komandan tetap dilaksanakan sesuai objek misi yang di emban.

Selesai mengenal situasi, Majza’ah kembali sendiri ke perkemahan Muslimin dan ia meminta bantuan 300 pasukan khusus menemaninya menembus garis belakang musuh melalui jalur air sebelumnya.
Abu Musa setuju dan menunggu komando untuk menyerang dari luar. 
Majza’ah berangkat dengan 300 komando pasukan khusus berpakaian dan senjata ringan menyusuri parit berbahaya.

Banyaknya jebakan dan sukarnya jalur dimana kadang-kadang harus menyelam dan melelahkan sehingga hanya tersisa 80 orang yang selamat dan masih kuat keluar dari lubang parit di tengah benteng. Takbir menggema,”Allahu Akbar” terbukalah pintu benteng Tustar Persia yang kokoh.

Peperangan berlangsung sengit yang akhirnya peperangan dimenangkan oleh kaum muslimin.

Sahabat,
Senjata otomatis yang dipakai Tarrant dalam penembakan kaum muslimin Selandia Baru hari jum’at yang lalu dipenuhi coretan nama-nama pelaku pembunuhan massal kaum muslimin.

Salah satunya 
Iosif Gurko dan Sigismund dari Luksemburg. 
Gurko adalah marhsal lapangan Rusia selama Perang Rusia-Turki. Sedangkan Sigismund adalah Kaisar Romawi, Raja Hongaria, Kroasia, Jerman, Bohemia, dan Italia pada pergantian abad ke-15.

Dari 13 nama yang di tulis di senjata Oleh tarant di atas tidak ada satupun yang mencatat sejarah perang terbuka melawan kaum muslimin yang ada hanya pembunuhan di satu sisi saja, sedangkan
Sejarah mencatat kemenangan kaum muslimin terhadap 2 kerajaan Adidaya pernah tumbang di tangan kaum muslimin
Kekaisaran Romawi Bizantium dan kekaisaran Persia 
Kaisar persia yang di pimpin HURMUZAN pernah tumbang oleh invantri Majza’ah, dan kekaisaran romawi yang di pimpin oleh Herakulius pernah tumbang oleh Khalid Bin walid, 
Khalid Bin walid dalam catatan sejarah selama memimpin pertempuran belum pernah terkalahkan oleh kaum Kuffar, sekalipun lawan tidak pernah seimbang dari jumlah tapi Allah menangkan pertempuran itu.

Dari tulisan kecil ini, 
Kaum muslimin tidak boleh bersedih dan takut terhadap teror kecil oleh tarrant, sebaliknya kita harus bersemangat bahwa Islam pernah menggenggam Dunia.
Karena umat Islam punya prinsip “Hidup Mulia atau Mati Syahid”.
Barokallahufiikum, semoga Allah menyatukan kita dalam kebaikan.

Referensi:
1. Mu’jam Al-Buldan (2/29-31)
2. Tarikh Al-Islam (3/198-199)
3. Al-A’lam (5/279)

🎓 Yuk menjadi Orang tua Asuh, [orang tua para ulama] untuk 50 anak2 mahasiswa/i yang sedang kuliah di Timur tengah.
Info | 0852 1861 6689 [rizal]

Atau bisa 
✒kunjungi kami di

Sahabatyamima.id
IG | sahabat yamima
Fan page | Sahabat yamima
You Tube | Sahabat yamima chanel

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY