Mata itu kembali melihat setelah bersedekah

881
0
BERBAGI

Oleh | Redaktur sahabat yamima

Syaikh Ali bin Jabir Al-Faifi bercerita:
“Suatu hari ketika kami sedang berada di rumah sakit Malik bin Abdul Aziz, ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan kami dalam keadaan wajah yang begitu gelisah.
Kami tidak melihat ada rona senyum di wajahnya, lalu kami bertanya ada apa dengannya.
kemudian orang itu berkata bahwa anaknya dirawat opname di lantai atas, telah terjadi sesuatu yang menyebabkan anaknya buta dan tak bisa melihat apa-apa.

Kemudian orang itu berkata dengan penuh harap:
‘Saya mohon salah seorang dari kalian bisa ikut dan meruqyah anak saya, mudah-mudahan dengan cara itu Allah menyembuhkannya.’

Salah seorang temanku segera bangkit dan mengikutinya.
Setelah satu jam, temanku kembali dan menceritakan bahwa ia telah meruqyah si anak dan memotivasi sang bapak agar tetap sabar serta menganjurkannya agar banyak bersedekah untuk kesembuhan anaknya.

Sang bapak kemudian mengeluarkan 500 Riyal dari kantongnya seraya memerintahkan agar disedekahkan dengan niat kesembuhan anaknya.

Setelah dua hari, bapak itu kembali masuk ke ruangan kami, namun dengan wajah yang sudah cerah dan berseri.
Ia mengajak temanku untuk ikut bersamanya. Setengah jam berlalu, temanku kembali dengan bertahlil karena ta’jub. Ia mengatakan bahwa si anak sudah bisa melihat cahaya lampu kamar dan si bapak memberinya lagi 1000 Riyal untuk disedekahkan sebagaimana sebelumnya.

Beberapa hari setelah itu, temanku kembali mengabarkanku bahwa sang bapak kembali mengajaknya ke kamar si anak, dan saya hampir tidak percaya ketika ia berkata bahwa anak itu sudah bisa melihat normal kembali seperti sediakala.
Allahu Akbar!
Pertanyaannya?
Siapa yang menyembuhkannya?
Dialah Allah
Siapa yang memberikan kesembuhan bagi matanya?
Dialah yang maha segalanya
Siapa yang mengembalikan cahaya itu ke kedua matanya?
“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, ‘jadilah!’ maka jadilah sesuatu itu” (QS. Yasin: 82)

Maha Suci Allah yang mengatakan kepada penglihatannya
“kembali” maka kembalilah ia ke tempat semulanya!
(Li-annakallah Rihlah Ilā Samā’ As-Sābi’ah. Hlm. 73-74)

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY