Oleh | Redaktur Sahabat Yamima
Pernah merasa begitu sedih karena suatu ujian? Merasa sangat lemah lalu putus asa? Ya, begitulah yang namanya kehidupan di dunia, ada suka juga duka, ada tangis pula tawa.
Saat ujian datang melanda, mungkin yang kita pikirkan adalah mengapa hidup kita begitu berat, dan semakin lama di pikirkan maka semakin menjadi beban di atas pundak kita. Begitulah jika tidak menjadikan Allah sebagai tempat bergantung atas segala masalah yang kita hadapi.
Atas satu ujian yang kita terima, ingatlah bahwa di samping itu sudah banyak sekali anugerah yang Allah subanahu wa ta’alaa berikan kepada kita. Ibarat kertas putih yang terbentang, lalu ada satu titik hitam yang menempel padanya, manusia seringkali hanya terfokus pada titik hitam itu, padahal di sekelilingnya ada hamparan warna putih yang mendominasi kertas tersebut.
Mari kita belajar dari ketegaran dan rasa syukurnya seorang yang berhasil menjadi satu di antara fuqaha sab’ah (tujuh ahli fikih) Madinah yang menjadi sandaran kaum muslimin dalam urusan agama, ialah Urwah bin Zubair, yang mendapat ujian dengan begitu berat. Dalam suatu waktu ia harus di amputasi kakinya karena sebuah penyakit, dan salah satu anaknya meninggal dalam medan jihad. Namun, lihatlah bagaimana ia bersabar atas musibahnya.
Urwah berkata sebelum ditanya, “Janganlah kalian risaukan apa yang kalian lihat. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberiku empat orang anak dan Dia berkehendak mengambil satu. Maka masih tersisa tiga. Puji syukur bagi-Nya. Aku dikaruniai empat kekuatan lalu hanya diambil satu, maka masih tersisa tiga. Puji syukur bagi-Nya. Dia mengambil sedikit dariku dan masih banyak yang ditinggalkan-Nya untukku. Bila Dia menguji sekali, kesehatan yang Dia karuniakan masih lebih banyak dan lebih darinya.”
MaasyaaAllah, betapa indah kalimat yang terucap dari lisannya yang mulia, yang tetap bersyukur di tengah himpitan musibah dalam hidupnya, beliau tidak berfokus pada suatu masalah, melainkan terus menyadari nikmat yang telah Allah anugerahi kepadanya.
Maka sahabat, percayalah bahwa segala ujian dari Allah subhanahu wa ta’alaa adalah tanda bahwa Allah menyayangi tidaklah masalah itu akan datang lalu akan menggugurkan dosa-dosa kita apabila kita bersabar. Dan ingatlah bahwa, selalu ada hadiah yang indah setelah masalah yang kelam. Janganlah kufur nikmat, sebab kufur nikmat hanya mendatangkan azab. Bersyukurlah, dan lihatlah bahwa di balik ujian ini, Allah subhanahu wa ta’alaa sudah menyiapkan takdir terbaik untuk kita.
*________________________________________________________________*
Yuk bantu dakwah Islam dengan ikut berpartisipasi dalam Program Dakwah Pedalaman
Info : 0852 1861 6689 (Bpk. Rizal)
Atau bisa kunjungi kami di
Sahabatyamima.id
IG : @sahabatyamima
FanPage : Sahabat Yamima
Youtube : Sahabat Yamima Channel