Oleh | Redaktur Sahabat Yamima
Sedih, juga khawatir melihat apa yang kini menjangkit pada remaja-remaja muslim di Indonesia pula berbagai belahan dunia lainnya. Kurangnya pengetahuan terhadap Islam, membuat banyak muslim dan muslimah merasa ketinggalan zaman jika mengikuti aturan sesuai syari’at. Belum lagi, kiblat barat yang kini makin di agung-agungkan oleh para sekularisme.
Kita lihat dari beberapa contoh kasus yang terjadi di tanah air, publik figur yang terang-terangan membuka auratnya setelah ia menutupnya. Alasannya beragam, dari mulai pendapatnya yang menganggap bahwa aurat adalah urusan pribadinya, maka tidak ada yang berhak mengaturnya. Atau ada pula yang berpendapat bahwa dengan berhijab tidak menjamin bahwa seseorang bisa dikatakan baik atau shaliha, jadi lebih baik tidak usah berhijab dan menjadi dirinya sendiri.
Lantas apakah alasan-alasan yang mereka buat sendiri itu bisa menggeser kewajiban yang Allah subhanahu wa ta’alaa tetapkan untuk kita selaku hamba-Nya? Padahal, tidak ada di dalam suatu perintah yang Allah berikan kecuali terdapat kebaikan dan hikmah di dalamnya.
Kita tahu bahwa hijab adalah cara Allah subhanahu wa ta’alaa menjaga kita dari mata mereka yang melihatmu dengan nafsu, mereka yang berusaha menggodamu dengan lisannya, maka dengan hijab, Allah jaga muslimah dengan kehormatan dan kesuciaan. Dan memang benar, bahwa bukanlah suatu patokan jika berhijab sudah pasti baik dan shaliha, namun setidaknya dengan berhijab bisa membuktikan bahwa kita senantiasa ingin menjadi hamba yang patuh terhadap segala ketentuan-Nya.
Mari kita baca kisah dari seorang muslimah yang teguh pada penjagaan diri dengan hijabnya, ialah Su’airah al-Asadiyyah.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab shahihnya dengan sanadnya dari ‘Atha’ bin Abi Rabah ia berkata, Ibnu Abbas berkata kepadaku, “Inginkah engkau aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?” Aku pun menjawab, “Tentu saja.”
Ia berkata, ”Wanita berkulit hitam ini (orangnya). Ia telah datang menemui Nabi shallallahu’alaihi wasallam lalu berkata:
“Sesungguhnya aku berpenyakit ayan (epilepsi), yang bila kambuh maka tanpa disadari auratku terbuka. Do’akanlah supaya aku sembuh.” Rasululloh shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Jika engkau kuat bersabar, engkau akan memperoleh surga. Namun jika engkau ingin, aku akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu.”
Maka ia berkata:”Aku akan bersabar.” Kemudian ia berkata:”Sesungguhnya aku (bila kambuh maka tanpa disadari auratku) terbuka, maka mintakanlah kepada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Maka Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pun mendo’akannya. (HR Al-Bukhari 5652)
Perhatikanlah wahai muslimah, bagaimana aqidah yang kuat membuatnya di lindungi oleh rasa malu dan harapan akan surga yang indah. Maka, masihkah enggan kita menutup aurat hanya demi dunia yang fana ini? Cobalah tanyakan lagi pada hati.
*_______________________________________________________________________*
Yuk bantu dakwah sampai ke pelosok dengan ikut berpartisipasi dalam Program Dakwah Pedalaman
Info : 0852 1861 6689 (Rizal)
Atau bisa kunjungi kami di
Sahabatyamima.id
IG : @sahabatyamima
FanPage : Sahabat Yamima
Youtube : Sahabat Yamima Channel