Oleh : Mukhlis Ibnu Katsir
( Kader Sahabat Yamima – Mahasiswa Al-Azhar, Kairo )
Betapa banyak fitnah yang kita hadapi di dunia ini dan terkadang manusia menyangka bahwa fitnah hanya terdapat di kehidupan dunia saja, padahal sejatinya setiap orang akan menghadapi fitnah sangat besar di Alam kubur yang semestinya harus difikirkan mulai sekarang. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Asma binti Abu bakar radhiyallahu ‘anha bahwaRasulullah ﷺ pernah bersabda:
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي القُبُورِ مِثْلَ – أَوْ قَرِيبًا مِنْ – فِتْنَةِ الدَّجَّالِ[1]
Artinya: “Sungguh telah diwahyukan kepadaku bahwa kalian akan menghadapi fitnah di Alam kubur semisal atau mirip fitnah Al-masih Dajjal.” (HR.Bukhari).
Dan yang dimaksud dengan fitnah kubur adalah pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir kepada orang yang mati. Kondisi ini yang sangat mengerikan dan menakutkan karena dua malaikat tersebut terlihat keras dan kejam. Dan ini sangat menentukan nasib seseorang pada kehidupan setelahnya sekiranya jika bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar maka kebaikan yang akan diperoleh, tapi jika sebaliknya maka siksaan dan adzab yang akan dirasakan. Kita dapati sebagian orang bersemangat untuk menghafal jawabannya sebelum meninggal dunia tanpa berusaha memahami dan mengaplikasikan dalam kehidupannya, tentunya ini kesalahan yang fatal karena orang munafik dan orang kafir benar-benar mengetahui biodata Rasulullah ﷺ, nama tuhan dan agamanya, namun tatkala di Alam kubur mereka tak mampu untuk menjawabnya karena amalan dan keimanan seseorang yang akan menjawabnya. Oleh karenanya, hendaknya setiap muslim dan muslimah selama masih ada kesempatan untuk belajar agama maka harus diprioritaskan dari pada kesibukan dunia lainnya, karena itulah yang akan menjadi bekal di Alam kubur nanti. Malaikat Munkar dan Nakir akan melontarkan beberapa pertanyaan kepada penghuni kubur, diantaranya; Siapa Tuhanmu?? Apa Agamamu?? Siapa Nabimu?? Mungkin jika kita disuruh menjawab sekarang pasti semua bisa menjawabnya dengan benar, namun pada hari itu orang yang mampu menjawab hanyalah orang-orang yang hatinya dikuatkan oleh Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman:
یثبت الله الذین آمنوا بالقول الثابت في الحیاة الدنیا وفي الآخرة
Artinya: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” (Q.S Ibrahim:27).
Dan pada saat itu orang beriman akan selamat dari fitnah kubur, sedangkan orang munafik dan orang kafir akan kesusahan untuk menghadapinya. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ العَبْدَ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ، وَإِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ، أَتَاهُ مَلَكَانِ فَيُقْعِدَانِهِ، فَيَقُولاَنِ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ لِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَمَّا المُؤْمِنُ، فَيَقُولُ: أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَيُقَالُ لَهُ: انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ قَدْ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الجَنَّةِ، فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا – قَالَ قَتَادَةُ: وَذُكِرَ لَنَا: أَنَّهُ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ثُمَّ رَجَعَ إِلَى حَدِيثِ أَنَسٍ – قَالَ: وَأَمَّا المُنَافِقُ وَالكَافِرُ فَيُقَالُ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ فَيَقُولُ: لاَ أَدْرِي كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ، فَيُقَالُ: لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ، وَيُضْرَبُ بِمَطَارِقَ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً، فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ غَيْرَ الثَّقَلَيْنِ [2]
Artinya: “Sesungguhnya jika seorang hamba telah diletakkan di dalam kubur dan ditinggalkan oleh teman-temanya sedangkan dia mendengar suara sendal mereka maka dua malaikat mendatanginya lalu mendudukkannya seraya berkata: “apa yang kamu katakan tentang orang laki-laki ini kepada Muhammad ﷺ? Jika dia orang beriman maka dia akan berkata: “aku bersaksi bahwasanya dia adalah hamba Allah ﷻ dan rasul-Nya” lalu dikatakan kepadanya: “lihatlah ke tempat dudukmu di neraka sungguh Allah ﷻ telah menggantikannya dengan tempat duduk di surga” dan diapun melihat keduanya. Adapun orang munafik dan kafir ketika ditanya: “apa yang kamu katakan tentang laki-laki ini?” dia akan menjawab: “aku tidak tahu, dulu aku berkata apa yang dikatakan oleh manusia”. Lalu dikatakan kepadanya: “kamu tidak tahu! Kamu tidak mengikutinya! Kemudian dipukul dengan palu dari besi satu pukulan dan diapun menjerit dengan jeritan yang bisa didengar oleh orang yang dekat dengannya selain Jin dan manusia.” (HR. Bukhari).
Wallahu a’lam.
[1] Shahih Bukhari juz 2 halaman 37.
[2] Shahih Bukhari hal 98.
Baca Serial Sebelumnya: